Text

24 Jam Menapaki Jejak Rasul ( Tuntutan Hidup Islami)

---

Buku yang sederhana ini dihadirkan untuk menjadi panduan bagi keseharian kita dalam meneladani sosok teladan satu-satunya itu. Kehidupan Rasulullah dimulai dengan kesedihan. Diawali oleh kematian kedua orang tua beliau, juga kakek dan paman tercinta, yang telah menggores duka mendalam di hati. Namun air mata tak selamanya jatuh, Rasulullah tumbuh dewasa dan menemukan sahabat-sahabat yang hebat, dan juga belahan hati. Kehendak Allah adalah bentuk kesempurnaan, pertemuan yang diatur oleh Allah merupakan suatu kenikmatan. Detik terus berputar bak roda yang melesat tanpa mau dikendalikan. Kesedihan yang sempat meliputi hati digantikan dengan masa-masa yang ditunggu seluruh alam semesta. Sang pembawa berita gembira dan peringatan telah hadir di dunia.
Tentu buku ini belum lengkap karena masih banyak hadits yang belum terangkum dalam risalah kecil ini, juga tidak sedikit kisi-kisi keseharian yang tidak masuk dalam cakupannya. Namun setidak-tidaknya tulisan ini menjadi salah satu referensi kita dalam berupaya menapaki sebagian jejak keseharian Rasulullah dalam rangka mencoba menjadi muslim yang menapaki menit-menitnya selama 24 jam, selaras dengan tuntunan dan apa yang beliau teladankan kepada kita. Yang terpenting adalah kita mampu mengamalkannya terutama di era banyaknya beragam upaya dan serangan terhadap kaum muslimin agar jauh dari tuntunan dan ajaran Rasulullah Shahllah 'Alaihi' wa Sallam.
Semoga Allah Ta‘ala menghancurkan musuh-musuh-Nya dan melindungi agama-Nya berikut pemeluknya dari tipu daya mereka. Amin.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

2x5.1 NAB j

Penerbit

Jakarta : Kalam Mulia., 2016

Deskripsi Fisik

vii+199 hlm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

978-979-24-9368-9

Klasifikasi

2x5.1

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

Cet 1

Subjek

Akhlak

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

H. Nabhani Idlis, Lc

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar